![]() | ||||
Source: http://www.google.com/images
Hey girls! Bosen dengan
drama korea romantis yang gitu – gitu aja? Sekali – sekali coba nonton film
dari Taiwan yang satu ini deh, girls.
“You Are The Apple of My Eye” adalah film yang diangkat dari sebuah novel
dengan judul yang sama karangan Giddens Ko, filmnya pun disutradarai langsung
oleh Giddens Ko dan soundtracknya pun ditulis oleh Giddens Ko. Film ini sepenuhnya
melakukan shooting di seluruh Kabupaten Changhua, termasuk sekolah tinggi
Giddens dulu. Film ini juga membuat premiere dunianya di Festival Film Taipei
ke-13 pada 25 Juni 2011, kemudian dirilis di bioskop Taiwan pada 19 Agustus
2011 dan mencetak rekor box office di Taiwan dan Singapura, juga
memenangkan kategori Film China dan Taiwan terbaik pada Penghargaan Film Hong
Kong ke-31.
Source: http://www.google.com/images
“You Are the Apple of My Eye” mengisahkan tentang seorang
laki-laki yaitu Ko Ji-Teng (diperankan oleh Ko Chen-Tung) atau panggilannya
Ko-Teng yang merupakan anak paling nakal di sekolah. Bermula ketika Ko-Teng dan
dua sahabatnya Lao-Tsao dan Hsu Bo-Chun melakukan hal menjijikan di kelas
hingga guru memindahkan tempat duduknya ke depan Shen Chia-Yi (diperankan oleh
Michelle Chen), seorang murid teladan dan paling pintar di sekolah itu, ia
memiliki sahabat bernama Hua Chia-Wei yang pada akhir cerita sukses menjadi
pembuat komik. Shen Chia-Yi yang tidak suka pada laki-laki malas berusaha
membantu Ko-Teng agar mau belajar, ia bersusah payah memaksanya untuk mengerjakan
soal – soal Matematika dan Bahasa
Inggris.
|
![]() |
Souce: http://www.google.com/images
Singkat cerita, di akhir tahun ajaran mereka menduduki
ranking berurutan. Kejadian demi kejadian perlahan membuat mereka saling
menyukai dan terus dekat meskipun pada akhirnya mereka kuliah di universitas
yang berbeda. Sayangnya, Ko-Teng tak kunjung dewasa seperti yang diharapkan
Chia-Yi, hingga pada suatu ketika mereka bertengkar karena sebuah hal konyol
dan keduanya lantas berpisah. Lama tak berkomunikasi, membuat mereka sulit
untuk kembali seperti dulu, sampai menjelang ujian tingkat akhir lalu lulus
dari universitas masing-masing (meskipun Ko-Teng memutuskan keluar kuliah dan
berprofesi menjadi penulis). Di akhir cerita, Chia-Yi kembali menghubungi
Ko-Teng, tapi untuk mengundang ke acara pernikahan dirinya dengan pria lain,
dan film ini pun berakhir tidak happy ending seperti kebanyakan film romantis. Ya,
endingya nyesek banget dan dijamin pasti bakal mewek deh girls karena ceritanya itu ‘nusuk’ banget hehe.
![]() Source: http://www.google.com/images ![]()
Pesan yang bisa diambil dari film ini yaitu ada 2 hal,
pertama film ini mengajarkan tentang the real friendship itu seperti apa yaitu
susah sama – sama, senang juga sama – sama. Dan juga bahwa jika kita mencintai
seseorang kita tidak harus bersama dan berada disisi orang tersebut. Cukup
dengan melihat orang itu bahagia (walaupun dengan orang lain) sudah cukup. Letting go doesn’t mean giving up.
Caroline Ndoen // 1901483326
|
No comments:
Post a Comment